Mulut dan lidah dengan fungsinya sebagai alat suara adalah antara anggota yang liar dan berbahaya. Jika tidak dikontrol dengan tepat, ia bisa mendatangkan fitnah, permusuhan dan kecelakaan. Hakikat ini telah disadari oleh anggota-anggota bijak zaman nenek-moyang kita. Mereka membicarakannya dalam bahasa yang indah. Antaranya:
"Sebab pulut santan binasa, sebab mulut badan binasa".
Antara madah ulama pula adalah:
• "Peliharalah lidahmu, karena lidah itu memesan kebinasaan dirimu". (Ibnu al-Mubarak).
• "Jangan gunakan lidahmu untuk berbicara tentang apa yang bisa mematahkan gigimu". (Imam ufyan al-Tsauri).
Abu Sufyan bin 'Abdullah al-Saqafi telah bertanya kepada Rasulullah saw, "Apakah anggota manusia yang paling berbahaya?". Rasulullah menunjukkan lidah beliau dan bersabda, "Inilah". Mulut dan lidah itu menjadi begitu berbahaya ketika disalahgunakan. Penggunaannya yang benar akan mendatangkan kebajikan dan kebahagiaan duniawi dan ukhrawi.
Penggunaan yang benar dan dituntut adalah untuk:
• berdzikir,
• membaca al-Quran,
• menyampaikan ilmu, nasehat dan dakwah,
• berdoa, berkomunikasi dengan Allah dan manusia untuk menyampaikan hasrat dan atau meminta hajat yang diridhai Allah, yang diharuskan oleh syar'i.
Penggunaan lidah (suara) yang dilarang adalah:
• berdusta, baik secara sungguh-sungguhan atau pun main-main (gurauan),
• berjanji untuk tidak ditunaikan (berdusta untuk menipu). Bersabda:
"Ada tiga hal yang barang siapa terlibat dengan salah satu dari, maka dia adalah munafiq, meskipun dia mengamalkan puasa dan shalat, yaitu, saat berbicara dia berdusta, apa berjanji dia mungkir dan apabila diamanhkan dia khianati"
• mengumpat, memfitnahkan orang, menghasut atau menjadi batu api, mencerca, mencaci maki dan sebagainya). Bersabda: "Jauhilah kamu dari mengumpat karena mengumpat itu lebih jahat dari berzina. Penzina, saat bertobat, mungkin diampuni Allah, tetapi pengumpat tidak diampuni oleh Allah sehingga dia diampuni oleh orang yang diumpatnya".
• mencacatkan cakap orang dan mengizinkan cakap sendiri (mirak) dan berbantahan (jidal). Bersabda: "Tidak sempurna iman seorang hamba Allah sehingga dia meninggalkan tindakan mencacatkan cakap orang dan berbantahan, meskipun dia benar".
• memuji diri. Allah berfirman: "Maka jangan kamu mengatakan dirimu suci (memuji diri). Dia (Allah) Maha mengetahui tentang orang yang bertaqwa". (Al-Najm: 32)
• mengutuk dan memaki makhluk.
• mendoakan kejahatan (keburukan) untuk manusia, walau manusia itu zalim.
• mengeluarkan kata-kata kotor, vulgar, porno, lucu, sindiran dan gurau-senda dengan tujuan menghina dan mempermalukan seseorang.
Menurut Imam al-Ghazali, semua tindakan lisan yang tersebut di atas adalah dikategorikan sebagai "kata-kata haram". Selain itu, banyak menuturkan "kata-kata harus" yang tidak menguntungkan (percakapan yang sia-sia) dilarang juga. Karena, ketika banyak berbicara, ngobrol misalnya, biasanya lidah tergelincir lalu menuturkan kata-kata yang haram itu. Kalau tidak demikian pun, banyak berkata-kata itu setidaknya merugikan masa. Menurut ulama, panjang cakap akan memperpanjang hisab di akhirat kelak.
Malik bin Dinar bermadah, "Bila engkau dapati rasa degil bersarang di hatimu, terasa daif beribadah dan sulit mendapat razeki, maka ketahuilah, semuanya itu disebabkan oleh ucapan lidahmu tentang hal yang tidak memberi manfaat".
Selain menimbulkan dosa, penyalahgunaan lidah juga mempengaruhi amal kebajikan dan mempengaruhi anggota-anggota lain untuk melakukan dosa. Abu Sa'id al-Khudri meriwayatkan: Setiap pagi segala anggota manusia berpesan kepada lidah: "Engkau harus selalu menjalankan perananmu dengan benar, sesuai perintah Allah. Jika kamu benar, maka betullah kami. Jika engkau bengkok, maka turut bengkoklah kami".
Lidah Anggota Yang Paling Merbahaya
Lainnya dari artikel, Lidah Anggota Yang Paling Merbahaya

Ditulis Oleh : Unknown Hari: 12:23 AM Kategori: Lidah Anggota Yang Paling Merbahaya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Indahnya Berbagi :