“Ketika saya memulai berbisnis, saya ingin keluar dari kemiskinan. Tetapi kemudian menemukan bahwa nilai-nilai kehidupan yang kita peroleh ternyata terletak pada bagaimana kita berkontribusi pada lingkungan sosial kita,” kata Zhai Meiqing
Zhai, 20 tahun lalu bukanlah siapa-siapa. Mungkin tak banyak juga yang memperhatikannya. Namun kini ia masuk ke deretan 400 orang terkaya di China. Modal suksesnya adalah mimpi jadi pengusaha yang ia tanamkan sejak anak-anak.
Ketika ditanya wartawan, apa motivasinya menjadi pengusaha, perempuan cantik ini memberi alasan yang menarik. “Kami miskin pada saat itu dan berharap akan menjalani hidup lebih baik di kemudian hari,” katanya seperti dikutip China Daily. Menurutnya, ia selalu punya keinginan untuk melakukan segala sesuatu dengan baik. Dan karena merasa yakin mampu menjalaninya maka ia pun yakin jika terjun ke dunia bisnis akan sukses.
Keyakinan itu terus jadi pegangan hidupnya. Zhai lahir pada bulan April 1964 di Guangzhou, Guangdong, China bagian selatan. Usai menamatkan SMA-nya, ia langsung melamar kerja di China Travel Service yang kemudian diterima dan ditempatkan di kota kelahirannya. Tetapi karena sejak kecil ingin berbisnis sendiri, ia hanya beberapa tahun menjadi karyawan. Pada tahun 1985, saat usianya 21 tahun, ia memutuskan berhenti bekerja. Saat itu ia tergoda untuk mencoba berbisnis garmen dengan meminjam uang dari ibunya sebesar 2.000 yuan. Sayang, bisnis pertamanya itu amblas.
Bisnis pertama boleh gagal, tetapi ia masih memiliki semangat untuk memulai usaha yang lain. Selama dua tahun berikutnya, ia menjadi tenaga pemasar produk mebel milik orang lain. Karena melihat peluang besar di bidang ini, ia kemudian mencoba berbisnis sendiri. Modalnya berasal dari hasil kerjanya selama dua tahun itu yang totalnya sekitar satu juta yuan. Dengan uang sebanyak itulah, ia memulai memproduksi kasur dimulai dari jumlah yang tak seberapa.
Kejelian Zhai dalam memilih produk kasur dan ditambah dengan tidak begitu banyaknya pesaing pada produk kasur, membuat bisnisnya cepat berkembang. Sehingga dalam usia yang masih 22 tahun, ia sudah memiliki penghasilan yang lumayan besar. Bersama pria pujaan yang akhirnya dinikahinya, yaitu Liu Zhiqiang, Zhai Meiqing mengelola bisnisnya. Zhai punya konsep lain. Orang-orang di China pada umumnya saat itu menggunakan tempat tidur yang mereka buat sendiri. Namun karena perkembangan ekonomi yang terus meningkat, kaum profesional yang tumbuh dengan pesat mulai membutuhkan kenyamanan seperti tempat tidur yang lebih nyaman. Kesempatan inilah yang diambil Zhai dan suaminya.
Ia berjualan kasur untuk kalangan profesional di suburban yang baru menikmati kemajuan ekonomi. Harga yang ditawarkan pun murah. Sehingga konsepnya adalah menjual kasur dan produk furnitur sejenisnya untuk kalangan kelas menengah di pinggiran kota dengan harga murah. Tak heran perkembangannya cepat. Dan dalam tempo yang tidak terlalu lama sudah membuka beberapa cabang di provinsi Guangdong.
Karena bisnis furniturnya berkembang pesat, Zhai dan suami kemudian melakukan ekspansi. Ia mencoba memasuki bisnis properti. Kini Zhai dan suami mengendalikan dua grup perusahaan, yaitu Heung Kong Group dan Kinhom Group. Heung Kong fokus di bisnis real estat, sedangkan Kinhom di bidang furnitur. Kinhom kini memiliki 200-an outlet di seluruh China.
Meskipun sudah sangat sukses dan kaya raya, Zhia dan keluarganya memilih jalan menjadi philantropist, yaitu kaum hartawan yang berbagi kekayaannya bagi kemanusiaan. “Ketika saya memulai berbisnis, saya ingin keluar dari kemiskinan. Tetapi kemudian menemukan bahwa nilai-nilai kehidupan yang kita peroleh ternyata terletak pada bagaimana kita berkontribusi pada lingkungan sosial kita,” ujarnya.
Dengan dasar itulah, kini ia aktif di yayasan yang dikelolanya untuk membantu sesama. Luar biasa!
Bagikan ke teman Anda, Share & Be Happy!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Indahnya Berbagi :